Ari Sihasale-Nia Zulkarnaen : Mengapa Harus King

6:07 AM Posted by Tsanind09

Untuk memacu dan berperan serta dalam mengembalikan kejayaan olahraga bulu tangksi di Indonesia seperti jaman keemasan Rudy Hartono, Liem Swie King, peranan PBSI sangat diharapkan. Tapi dukungan serta masyarakat luas untuk mencapai hal ini juga nyata diperlukan, tidak selalu harus PBSI yang memikul beban sendirian.

Sadar akan hal ini, dan karena pasangan selebritis Indonesia ini berlatar belakang film dan dunia akting maka pasangan artis Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen melalui perusahaan milik mereka, Alenia Pictures, merilis film berlatar belakang olahraga bulu tangkis pertama di Indonesia. Film berjudul King yang diadopsi dari kisah legenda hidup Lim Swie King itu siap diputar di bioskop mulai 25 Juni 2009.

Ale dan Nia -sapaan akrab mereka- mulai berencana membuat film tersebut setahun lalu. Itu pun setelah berjuang melakukan riset satu tahun untuk mencari tokoh yang pantas dijadikan latar belakang ceritanya. "Riset kami menjatuhkan pilihan kepada Lim Swie King untuk dijadikan dasar dalam film ini," ungkap Ale setelah pemutaran film di Planet Hollywood kemarin (22/6).

Selain karena prestasinya, Ale memilih Lim karena ada kisah yang menarik untuk dijadikan cerita film. "Kisahnya menarik dan di situ ada hubungan antara bapak dan anak. Itu yang harus ditiru, selain berusaha mempertontonkan perjuangan dan kerja kerasnya," ulas Ale yang rangkap jabatan sebagai produser sekaligus sutradara.

Menurut Ale, meski berlatar belakang olahraga, film King lebih didominasi unsur drama. Hal itu pula yang dijanjikan kepada sang legenda bahwa filmnya akan membawa pesan pentingnya semangat dan bekerja keras untuk mencapai kesuksesan. "Bukan hanya di bidang bulu tangkis, tapi juga bidang lain. Misi film ini juga untuk mengangkat kembali bulu tangkis di Indonesia," tuturnya.

Sebab, pada awalnya Lim merasa keberatan jika film itu hanya bercerita tentang sukses dan kehidupan dirinya. "Awalnya saya juga bertanya, kenapa saya? Kan, banyak yang lain yang lebih pantas. Tapi, jawaban Ari dan Nia bukan siapanya, tapi tujuan film itu dibuat," kata Lim. "Untuk menyemangati anak-anak sekarang. Jadi, siapa pun tokohnya, bukan hanya saya, sama saja," kata pria berjuluk King of Smash itu.

Nia berharap, dengan menonton filmnya, para atlet muda dan anak-anak masa kini termotivasi oleh semangat dan kisah sukses Lim. "Bahwa cita-cita itu harus dikejar. Nggak bisa kita bermalas-malasan terus jadi juara," ujarnya.

Selain itu, kata Nia, untuk mengenang kembali bagaimana Lim saat aktif menjadi atlet membela nama bangsa di kancah bulu tangkis internasional. "Yang punya king smash sampai sekarang ya cuma satu. Maka, ketika nonton di Istora (Senayan) kemarin, kami kehilangan jumping smash seperti yang dipertontonkan Mas King. Belum ada gantinya lah," tutur putri aktor Dicky Zularkaen (almarhum) itu.