Rani Bakal Jadi Tersangka : Dugaan Melakukan Pencucian Uang

7:22 AM Posted by Tsanind09

Kasus heboh buntut dari terbunuhnya direktur PT. Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnain yang dugaan sementara melibatkan ketua KPK Antasari Azhar memasuki babak baru. Tentunya terkait dengan keterangan hasil penyidikan aparat kepolisian.

Bahkan kabar teranyar, si ratu Caddy Rani Juliani mempunyai rekening yang berjumlah sangat mencengangkan berkisar 300 miliar, jumlah uang yang tidak mungkin didapatkan oleh selebritis Indonesia sekelas Krisdayanti sekalipun.

Rani Juliani yang dinikahi siri oleh Nasrudin Zulkarnaen, bakal menjadi tersangka kasus pencucian uang terkait skandal pembunuhan direktur PT Putra Rajawali Banjaran itu.

Penyidik di Polda menemukan indikasi rekening dan transaksi mencurigakan milik perempuan yang pernah menjadi caddy di lapangan golf Modernland, Tangerang itu.

Rani yang hingga kini masih berstatus sebagai saksi bakal menjadi tersangka terkait dugaan kepemilikan dua rekening dengan saldo senilai Rp 300 miliar dan US$ 129.000.

Perempuan muda itu sampai hari ini masih dalam pengamanan kepolisian di sebuah kompleks instansi pemerintah di kawasan Jakarta Selatan.

"Kalau ada bukti Rani menyimpan dana sebanyak itu, sanksi pidananya dijerat pasal pencucian uang.

Namun berdasarkan pemeriksaan penyidik Polda, saldo di rekening Rani tidak sebesar itu. Tidak, tidak sampai sebanyak jumlah tersebut," kata Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Dirsersekrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iriawan, di Polda Metro Jaya, Jumat (15/5).

Sumber lain di Polda Metro menyebutkan, aliran dana yang ada dalam rekening Rani masih terus ditelusuri. Penyidik juga masih meneliti rekening milik sekretaris tersangka Williardi Wizar, perwira menengah Polri yang ikut menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan ini.

Sementara penasehat hukum Antasari, Juniver Girsang dan Ari Yusuf meminta publik tidak mudah larut dengan pernyataan yang menyudutkan klien mereka.

Menurut Junifer, kliennya sejak awal meminta pemeriksaan secara objektif, termasuk keterlibatan Pusat Pelaporan dan Analisa Keuangan memeriksa rekeningnya. "Selama diperiksa di Polda, Antasari kooperatif. Saat saya klarifikasi soal tuduhan memiliki dana sampai ratusan miliar rupiah plus puluhan ribu dollar AS yang disimpan atas nama Rani, beliau menegaskan, itu adalah informasi menyesatkan. Tidak benar klien kami punya dana sebanyak itu. Silahkan PPATK sebagai lembaga independen menelusuri sekaligus menunjukkan bukti sejauh mana kebenaran soal dana tersebut," paparnya.

Menurut dia, tudingan mengenai dana terse sengaja dilontarkan oleh orang-orang yang menginginkan Antasari dijerat hukum.

Ari menambahkan, pihaknya tidak segan menggugat siapa pun yang sengaja memberikan informasi yang menyudutkan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif itu.

Dia memastikan sudah mengetahui nama sejumlah orang yang sengaja menjatuhkan kredibilitas kliennya dengan merekayasa kasus pembunuhan Nasrudin seolah Antasari sebagai aktor utamanya.

Saat ini, tuturnya, mereka masih masih melakukan invesitigasi atas dugaan keterlibatan seorang pejabat negara dan pengusaha ternama sebagai penyandang dana bagi para pelaku di lapangan untuk menembak Nasrudin.

"Informasi ini didapat dari penyelidikan internal kami, lalu dari sana ditemukan kecocokan dengan hasil pemeriksaan para tersangka dan sejumlah saksi," ucapnya.