Dewi Yull Setuju, Sinetron Manohara adalah Exploitasi Kisah
7:50 AM Posted by Tsanind09
Dewi Yull, mantan janda Ray Sahetapy berperan sebagai ibu Lili ( ibu Mano ) yang akan tayang di salah satu stasiun TV swasta tidak lama lagi. Sinetron yang akan kejar tayang itu di bintangi juga oleh Manohara sebagai Mano , Dude Herlino sebagai Resky, dan para selebritis Indonesia lain.
Sinetron Manohara merupakan kisah yang diambil dari kejadian nyata baru baru ini, dengan pemeran utama Manohara sendiri yang diangkat dari peristiwa seputar yang dialami saat dia menjadi istri seorang pangeran Kelantan dari negeri Jiran Malaysia. Tentunya, kisah sinetron ini dibumbui dengan adegan - adegan yang tidak sama persis dengan kejadian yang dialami Manohara.
Aktris senior Dewi Yull untuk kali pertama bermain sinetron kejar tayang berjudul Manohara. Mantan istri Ray Sahetapy itu butuh adaptasi karena tidak terbiasa berakting untuk "kejar setoran". Berikut pandangan dia tentang industri sinetron zaman sekarang saat jumpa pers di gedung RCTI belum lama ini.
Siap syuting stripping alias kejar tayang?
Saya terbiasa dengan film layar lebar, terbiasa dengan sinetron yang hanya main sebulan sekali. Waktu itu juga kebetulan Pak Deddy Mizwar menawarkan kepada saya, (judulnya) Kiamat Sudah Dekat.
Saya sebenarnya nggak sanggup dengan kejar tayang. Bayangan saya adalah memberikan akting terbaik. Terbaik itu sederhana. Tapi, itu sebuah hiburan bagi masyarakat yang menonton.
Bagaimana akhirnya bisa setuju?
Mereka (para artis muda) main bagus-bagus. Anak-anak muda tersebut memiliki ritme kerja yang kata orang kerja instan. Tapi, itu karya bagus. Sebuah loyalitas, dedikasi yang luar biasa, dan jangan lupa, yakni kerja keras anak-anak muda tersebut. Sedangkan saya, yang gaya lama, kenapa nggak belajar.
Tidak canggung?
Itu dunia saya juga. Tempat saya harus belajar dengan pola kerja yang sekarang, yang berbeda. Saya belajar irama mereka. Itu kan syuting tiap hari, unlimited! Mulai pukul 10.00 on sampai pukul 23.00 atau 00.00. Setelah itu, kami rolling lagi. Saya melihat, mereka cerdas. Tidak ada kegagapan di lapangan, semua sudah dikuasai. Dialog sudah ada di otak mereka semua. Hebat kan!
Sebagai senior, tidak bisa negosiasi?
Itu yang terjadi sekarang. Beda dengan dulu. Dulu, saat latihan, kami tidak pernah pegang skenario. Hal tersebut kadang sudah diterapkan oleh beberapa anak muda sekarang. Di lapangan, mereka langsung on, tanpa pegang skenario untuk latihan, hanya beberapa saat sebelum take.
Setuju dengan anggapan sinetron Manohara eksploitasi kisah Manohara sesungguhnya?
Industri bersifat mampu menjual sesuatu yang in. Itu hal wajar. Tapi, kalau dibilang eksploitasi, saya kurang setuju. Kalau dibilang memanfaatkan momentum, semua pihak dalam bisnis biasa melakukannya. Momentum yang dimanfaatkan.
Sekarang, bagaimana caranya momentum tepat, tapi bisa memberikan karya terbaik, hasil terbaik, pekerjaan yang baik, dan kesungguhan. Masyarakat, saya yakin, akan mengapresiasi.
0 comments:
Post a Comment